INFORMASI SITUS


PROFIL GEREJA

Informasi tentang sejarah gereja, kemajelisan, struktur gereja dari komisi maupun panitia yang ada.

Bahan PA

Informasi tentang artikel gereja yang berupa kegiatan gereja ataupun pelayanan yang diselenggarakan oleh gereja.

Kegiatan Gereja

Informasi tentang artikel gereja yang berupa kegiatan gereja ataupun pelayanan yang diselenggarakan oleh gereja.

Sejarah Gereja

SEJARAH RINGKAS BERDIRINYA GEREJA GKPI PADANG BULAN

Pada tahun 1959 - 1961, tejadi gejolak di Gereja HKBP dalam Sinode Godang tahun 1962 dibuatlah keputusan menerima dan memberlakukan peraturan baru, , dan bagi atau yang menolak keputusan ini diadakan mutasi atau pemecatan terhadap sejumlah pendeta akibatnya mulai tahun 1962 sudah ada sejumlah jemaat yang memisahkan diri dari HKBP dimana kelompok yang menentang mengadakan kebaktian yang terpisah, kenyataan ini yang mendorong lahirnya beberapa gerakan di HKBP pada waktu itu

Demikian juga yang terjadi di Gereja HKBP Padang Bulan, merasakan ketidak harmonisan terhadap pelaksanaan peraturan dan juga kurangnya pelayanan yang didapatkan dari Gereja Sabungan, dimana para pendeta dan pengurus resort tidak lagi memikirkan pelayanan terhadap jemat

Para Penatua dan sebahagian warga jemat masih bersabar menghadapi situasi yang terjadi pada saat itu, namun dari semua usaha yang dibuat untuk perbaikan tidak menghasilkan, tetap tidak ada solusi yang didapat pada saat itu, hingga Guru Jemat St. H. Tumanggor dan semua Penatua pada saat itu mengambil inisiatif putus hubungan dengan Kantor pusat, dan mengikuti gereja yang baru berdiri saat itu 30 Agustus 1994 di Pematang Siantar yaitu GKPI namun warga jemat ada yang tidak setuju sehingga terjadilah dua kelompok, pada awal September 1964, masih diizinkan berkebaktian di dalam gereja, namun pada minggu kedua kelompok yang tidak setuju terhadap pembaruan tidak lagi mengizinkan pihak yang mendukung pembaharuan berkebaktian di dalam gereja, oleh kebesaran hati Vorhanger St.H.Tumanggor dan seluruh Penatua mengalah untuk berkebaktian di luar gereja ( di pekarangan ) pada hal tanah pertapakan Gereja adalah milik dari St. H.Tumanggor, dan pada saat itu juga Pdt. Resort Pdt.Resort HKBP Sudirman memberikan ultimatum kepada para penatua untuk mengambil sikap, maka pada tanggal 27 September 1964 para penatua sebanyak 18 orang menyatakan diri mundur dari HKBP, Pada Minggu ketiga September 1964 kebaktian masih juga diadakan di Pekarangan Gereja yang di pimpin oleh Pdt. AMS. Simanungkalit dari Medan Timur pada saat itulah turun hujan yang dirasakan sangat mengganggu kebaktian oleh karena itu diambillah inisiatif untuk membuat tempat kebaktian darurat di Pasar VI Padang Bulan dibelakang rumah St. H. Tumanggor pada tanggal 28 September 1964 serta pernyataan berdirinya GKPI Padang Bulan Medan

Pada saat itu jemat yang turut pertama sekali ada lebih kurang 39 kepala keluarga. yang ikut serta mendirikan Gereja yang baru yaitu GKPI Padang Bulan dan beberapa orang Anggota NHKBP Padang Bulan.

Setelah 1 (satu) bulan berdirinya Gereja darurat di pasar VI, banyak juga warga dari gereja yang lama menjadi ikut serta ke gereja yang baru didirikan yaitu GKPI Padang Bulan hingga jumlah anggota jemat pada saat itu ada mencapai +/- 79 KK.

Berdasarkan Surat Keputusan Kantor Pusat GKPI tertanggal 31 Januari 1965 Nomor : 235/II/I-65, terhitung tanggal 28 September 1964 adalah hari berdirinya GKPI Padang Bulan

Lebih kurang 2 tahun berkebaktian di Pasar VI di belakang rumah St.H.Tumanggor, peserta kebaktian semakin bertambah dirasakan para pangula dan warga jemat tempat atau kondisi Gereja sudah kurang memadai dan tidak layak, karena pada waktu itu bangunan gereja hanya atap seng dan setengah dinding papan, maka diusahakanlah mencari tanah untuk pertapakan Gereja, pada saat itu diketahui ada tanah kosong yang cukup luas milik Kodam II Bukit Barisan yaitu ditengah-tengah perkuburan warga Belanda yang ada di Kota Medan, maka diadakanlah penjajakan oleh warga jemat ke pemerintah dan Kodam II Bukit Barisan yaitu untuk dapat menggunakan tanah yang kosong tersebut menjadi tempat berdirinya Gereja GKPI Padang Bulan Medan, namun dengan kondisi politik yang saat itu kurang kondusif sehingga sangat susah untuk mendapatkan tanah tersebut untuk dijadikan lokasi gereja, dimana pada waktu itu didaerah kawasan Padang Bulan yang memegang pemerintahan adalah orang-orang yang tidak menginginkan berdirinya tempat-tempat Ibadah

Berkat Tuhan Raja Gereja serta didukung oleh doa seluruh jemat maka diperolehlah izin dari Kodam – II Bukit Barisan untuk mendirikan bangunan Gereja ditengah-tengah perkuburan warga Belanda. Walaupun Dalam pelaksanaan pembangunan gedung gereja yang baru kelihatanlah kesatuan diantara warga jemat, warga jemat dengan gembira dan sukacita saling bahu membahu untuk dapat segera mewujudkan berdirinya tempat peribadatan, setiap hari warga jemat berkumpul untuk mengangkat pasir dari sungai Babura, orang tua, anak-anak turut serta dalam gotong royong nyatalah pada waktu itu ungkapan yang menyatakan “Sabas na mar GKPI” walaupun ditengah pembangunan gedung gereja sering mengalami tantangan Akhirnya setelah melalui proses yang penuh perjuangan maka berdirilah Gedung Gereja dengan fasilitas yang sangat sederhana

PERKEMBANGAN GKPI PADANG BULAN

Sewaktu masih di HKBP Padang Bulan Pada saat itu HKBP Padang Bulan beresort ke HKBP jalan Sudirman, demikian juga setelah berdirinya GKPI, dan yang dari HKBP Jln Sudirman mendirikan GKPI Medan Kota Jalan Sriwijaya Medan, GKPI Padang Bulan juga di tetapkan oleh Pimpinan Pusat pada waktu itu beresort ke GKPI Resort Medan Barat.

Pada tahun 1971, atas mufakat para majelis bahwa pendidikan sangat diperlukan serta mengingat pada awal berdirinya gereja-gereja di tanah batak yang selalu diikuti dengan pendirian sekolah serta Sumber Daya Manusia yang cukup potensial di GKPI Padang Bulan maka didirikanlah sekolah SMP GKPI dan dilanjutkan pada tahun 1974 mendirikan sekolah SMA GKPI Padang Bulan, yang sampai saat ini berlangsung dengan baik.

Dengan motto “ SABAS NA MAR GKPI” maka keadaan jemat GKPI Padang bulan boleh dikatakan sangat kondusif, tidak pernah terjadi hal-hal yang tidak diinginkan bahkan jika ada persoalan para penatua, majelis dapat menyelesaikan dengan baik.

Oleh karena itu Selama lebih kurang 30 tahun Guru Jemat tidak pernah berganti, karena seluruh jemat dan penatua selalu dengan mufakat menyatakan St.H. Tumanggor menjadi Guru jemat,

Karena alasan jarak dan juga sudah makin banyaknya warga GKPI yang berdomisili di sekitar Simpang kwala, maka pada tahun 1978 berdirilah GKPI Kwala Bekala yang difasilitasi oleh GKPI Padang Bulan dimana warga GKPI yang pindah ke GKPI Kwala bekala berjumlah sekitar 50 KK.

Dan pada tahun 1979 oleh Kantor Pusat ditetapkanlah GKPI Padang Bulan menjadi satu resort dengan Gereja Pagaran :

  • GKPI Parsaoran Nauli
  • GKPI Kwala Bekala
  • GKPI Pancur Batu

Pada tahun 1980 berdirilah jemat GKPI Koserna., pada tahun 1982 berdiri GKPI Johor Indah berdiri demikian juga GKPI Sari Rejo berdiri tahun 1985, juga dengan adanya Pembangunan PERUMNAS Simalingkar tahun 1987 berdiri jugalah Gereja GKPI Maranatha Perumnas Simalingkar dibawah pagaran GKPI Padang Bulan

Pada Tahun 1995 dimana Kantor Pusat GKPI merasakan bahwa sudah perlu adanya pemekaran melihat perkembangan dan pertumbuhan jemat yang ada di Resort Padang Bulan, maka Resort Padang Bulan dimekarkan menjadi 2 (dua) resort yaitu Resort Padang Bulan I dan Resort Padang Bulan II.

Pada tahun 2006 Kembali terjadi pemekaran resort yaitu Resort Kuala Bekala. Dan hingga saat ini yang menjadi pagaran dari Resort Padang Bulan I adalah :

  • GKPI Sari Rejo

    Dengan makin berkembangnya jemat dan didukung oleh dekatnya lokasi kampus USU ke GKPI Padang Bulan maka boleh dikatakan dari dekade tahun 70 an para mahasiswa sudah banyak berkebaktian di GKPI Padang Bulan, bahkan dari sejak GKPI Padang Bulan berdiri anggota PP GKPI Kebanyakan bukan warga GKPI, tapi pada umumnya adalah para mahasiswa yang berdomisili disekitar Padang Bulan Medan.

    Sesuai dengan keadaan dan perkembangan masyarakat, dimana para muda/I banyak yang tidak fasih lagi berbahasa daerah, maka pada tahun 1980, dimulailah dengan kebaktian pagi berbahasa Indonesia kebaktian ini mendapat sambutan yang sangat baik, bahkan bukan hanya dari warga GKPI tapi yang datang sudah dari berbagai denominasi Gereja, dan kapasitas gereja sudah tidak mendukung.

    Oleh Karena itu pada tahun 1984, diadakanlah kebaktian malam berbahasa Indonesia dan juga mendapat sambutan yang sangat baik sehingga tahun 1992 mulailah diadakan kebaktian sore berbahasa Indonesia, Kebaktian ini juga mendapat sambutan yang cukup baik. Kebaktian yang sudah diadakan sebanyak 4(empat) kali juga tidak dapat menampung warga jemat terutama para mahasiswa yang datang kebaktian, walaupun pada saat itu sudah dibuat teratak permanen didepan gereja, maka melalui rapat majelis dan anggota jemat diambillah keputusan untuk pemekaran Gereja yang lama, dan pada tahun 1994 diadakanlah perletakan Batu Pertama pemekaran Gereja

    Pada tahun 1987 Pimpinan Pusat mempercayakan kepada GKPI Padang Bulan untuk menjadi tempat pentabisan 2(Dua) orang pendeta. Pada tahun 1991 Pimpinan Pusat GKPI mempercayakan penyelenggaraan Sinode-Am Kerja di GKPI Padang Bulan.

    Pada tanggal 28 Mei 2000, pada kebaktian Pagi GKPI Padang Bulan mendapat cobaan yang cukup berat dimana terjadi peledakan Bom didalam gereja, dimana pada waktu kebaktian pagi yang dipadati oleh para jemat yang kebanyakan mahasiswa terjadi ledakan yang cukup besar sehingga mencederai 33 (tiga puluh tiga) orang warga jemat yang berkebaktian, Puji Tuhan cobaan ini dapat diatasi, dan setelah kejadiaan ini makin banyak warga dan para mahasiswa yang mengisi kebaktian di GKPI Padang Bulan, maka terbuktilah firman Tuhan tidak dapat dihambat perkembangannya di tengah-tengah dunia ini “ Makin dibabat, makin merambat.

    Pada tahun 2010 GKPI Padang Bulan Kembali diberikan kepercayaan untuk melaksanakan Sinode-Am Priode.

KEADAAN SEKARANG

Memasuki usianya yang ke 55 GKPI Padang Bulan telah sangat berkembang baik dari segi Fisik dan Non Fisik, pada saat ini Jumlah Jemaat Anggota GKPI Padang Bulan telah mencapai 373 KK, dan mempunyai gedung yang cukup presentatif didukung oleh adanya gedung sekolah minggu yang juga sudah layak untuk digunakan

Puji Tuhan Jemaat yang berkebaktian di GKPI Padang Bulan juga meningkat sangat pesat yaitu :

  • Kebaktian Pagi berbahasa Indonesia(masuk pukul 08.00 WIB) diikuti peserta kebaktian +/- 2.000 s/d 2.500 orang
  • Kebaktian Siang berbahasa Daerah Batak Toba (masuk pukul 10.30 WIB) diikuti peserta kebaktian +/- 1.000 s/d 1.500 orang
  • Kebaktian Sore berbahasa Indonesia (masuk pukul 16.30 WIB) diikuti peserta kebaktian +/- 1.000 s/d 1.500 orang
  • Kebaktian Malam berbaha Indonesia (masuk pukul 19.00 WIB) diikuti peserta kebaktian +/- 2.000 s/d 2.500 orang

Peserta kebaktian ini bukan hanya warga GKPI, sudah dari berbagai denominasi gereja yang ada di kota Medan, dan untuk melayani para jemaat yang datang gereja melibatkan Sektor setiap minggunya terlebih untuk kebaktian pagi dan malam hari. Juga para pemberita Firman gereja juga mengundang dari bernagai denominasi gereja yang bernaung dibawah PGI untuk melayani di setiap kebaktian

Juga pelaksanaan sekolah minggu diadaakan di 2(dua) kali yaitu : Pagi dan siang. Gereja juga mengadakan kebaktian Tunas Muda yaitu anak-anak menjelang usia remaja dilaksanakan setiap hari minggu pada pukul 08.00 WIB Dalam mengikuti perkembangan kota Medan, dimana banyak berdiri komplek perumahan yang baru disekitar Padang Bulan, yang juga sangat mempengaruhi lokasi tempat tinggal para anggota jemat, maka untuk itu gereja mengadakan pemekaran sektor yaitu :menjadi 13 sektor Dan sejak Mei 2014, gereja kita juga telah mempunyai pos kebaktian di Sri Gunting

Sangat nyatalah kebesaran dan kemuliaan Tuhan Raja Gereja yang telah dialami Gereja GKPI Padang Bulan dimana pada usia yang ke 55 tahun, sudah demikian berkembang, dimana pada awal berdirinya banyak orang-orang yang merasa pesimis terhadap keberadaab gereja GKPI Padang Bulan, apalagi pada waktu terjadi perpindahan dari pasar VI ke tempat gereja sekarang, banyak oknum-oknum yang bersikap sinis karena pada waktu itu sekitar gereja adalah kuburan dan kayu-kayu yang sangat besar, namun itulah rencana Tuhan semuanya indah pada waktunya sekarang Gereja telah berdiri dengan indahnya dan para jemat dan juga para mahasiswa disekitarnya dapat menikmati ibadah dengan baik dan tenang, walaupun dalam perjalannya banyak rintangan dan tantangan namun Tuhan selalu menunjukkan kebesarannya. Tiada satupun yang dapat menghempang bagi perkembangan KerajaanNya.

Demikianlah sejarah singkat dan perkembangan GKPI Padang Bulan yang cukup pesat maka tidak berlebihan jika kita menaruh harapan yang sangat besar, dimana seperti kita ketahui yang berkebaktian di GKPI Padang Bulan adalah mayoritas mahasiswa dan pemuda bukan hanya yang berdomisili disekitar Padang Bulan, maka untuk itu para Pengurus dan Pelayan harus dapat mempersiapkan dan membekali diri untuk menghadapi tantangan yang makin besar , berbagai kelemahan yang harus dapat diatasi adalah kualitas SDM Penatua dan pelayan lainnya, keterbatasan pemimpin yang handal yang dapat memberikan hati, pikiran dan waktu yang cukup, serta semakin memberikan peranan yang lebih besar kepada warga gereja

SEJARAH RINGKAS BERDIRINYA GEREJA GKPI PADANG BULAN

Tertib Acara 12 Oktober 2025

Download

Tertib Acara 12 Oktober 2025

Download

Ayat Harian

  • Minggu 19 Oktober 2025, Lukas 18 : 1 - 8
  • Sabtu 18 Oktober 2025, Mazmur 25 : 1b - 2
  • Jumat 17 Oktober 2025, Roma 12 : 5
  • Kamis 16 Oktober 2025, Yeremia 3 : 23
  • Rabu 15 Oktober 2025, Efesus 5 : 7
  • Selasa 14 Oktober 2025, Yesaya 43 : 18 - 19
  • Senin 13 Oktober 2025, 1 Tesalonika 5 : 18

Agenda Gereja

  • 19 Januari 2025, Serah Terima Jabatan Pendeta Resort dari Pdt. Dr. Jhon Ki Tov Silitonga, M.Th kepada Pdt. Janter Lubis, M.Th
  • 25 Mei 2025, Periodesasi Majelis Jemaat
Jadwal Ibadah

Minggu pukul 08.00 – Sekolah Minggu (Bahasa Indonesia)
Minggu pukul 10.30 – Sekolah Minggu (Bahasa Indonesia)
Minggu pukul 08.00 – Ibadah Remaja (Bahasa Indonesia)
Minggu pukul 08.00 – (Bahasa Indonesia)
Minggu pukul 10.30 – (Bahasa Batak Toba)
Minggu pukul 16.30 – (Bahasa Indonesia)
Minggu pukul 19.00 – (Bahasa Indonesia)

Kontak Gereja

Alamat:
Kompleks PAMEN, Padang Bulan, Kec. Medan Baru, Kota Medan, Sumatera Utara 20157

Email
info@gkpipadangbulan.or.id

No. Telepon
082223777134

2019 © GKPI Padang Bulan Medan. all rights reserved.